Deretan Angka
Suatu hari
di malam yang dingin dan mendung.
Awan yang
sedang berkumpul, dan bintang yang seakan sedang malu untuk
menunjukkan dirinya. Namun berbanding terbalik dengan Tyna yang saat ini sedang
asik melihat foto dirinya seperti tidak menggunakan polesan sedikitpun di wajahnya. Padahal
itulah yang dinamakan ‘No Makeup’ Makeup,
sedang tren dilakukan di kalangan wanita.
Tyna merebahkan dirinya di atas kasur ditemani oleh si Kupung, kucing hitam kesayangannya. Tidak henti Ia menatap layar ponselnya sambil tersenyum. Kali ini Tyna sangat percaya diri dengan foto yang beberapa jam lalu baru saja Ia unggah di media sosial.
Tyna merebahkan dirinya di atas kasur ditemani oleh si Kupung, kucing hitam kesayangannya. Tidak henti Ia menatap layar ponselnya sambil tersenyum. Kali ini Tyna sangat percaya diri dengan foto yang beberapa jam lalu baru saja Ia unggah di media sosial.
“Ayo dikit
lagi 10.000 like….yes akhirnya!” Tyna mengepalkan tangannya, puas dengan
deretan angka yang sedang diamatinya.
Dari
deretan angka tersebut, Tyna menggeser pengelihatannya ke bawah. “View
All 4216 comments”. Ia menekan tulisan tersebut.
“Kak Tyna kenapa cantik banget, aku iri :’(“
“Kak Tyna followback dong.. aku ngefans banget”
“Semoga suatu saat aku bisa ketemu dan foto
bareng kak Tyna :)”
“Semoga hari-hari kamu menyenangkan ya, Tyna ❤️”
“Semakin hari makin cantik aja… aku suka ❤️”
“Natural banget.. Tanpa Makeup pun kamu udah
cantik :)”
Senyuman
Tyna semakin melebar. Ia terus menggulir berbagai komentar dari followersnya.
Sesekali Ia tertawa, tidak habis pikir dengan followersnya yang memuji, bahkan
kerap menggombalinya.
“Ah..
Senangnya punya followers yang baik.”
Ditengah asiknya
membaca komentar, muncul satu notifikasi dari atas layar ponselnya.
Sebuah
pesan singkat.
“Tyna sayang, ternyata Mama sama Papa belum
bisa pulang hari ini. Mungkin paling cepat 2 hari lagi baru bisa pulang. Masih
ada pekerjaan yang harus kita selesaikan. Mama udah transfer uang ke rekening
kamu. Jangan lupa makan ya.”
Tyna
menghela napas. Senyum lebarnya seketika hilang.
“Kejadian
lagi”
Ia kembali
melihat profil media sosialnya dengan tatapan kosong.
456k followers. 10k likes. 4216 comment.
456k followers. 10k likes. 4216 comment.
Ah, pada
akhirnya deretan angka tersebut tidak berguna. Disaat seperti ini, kemana semua
followersnya?
Tyna
mematikan lampu kamarnya, menarik selimutnya dalam-dalam. Seperti ingin
berlomba dengan langit yang mulai menjatuhkan air, mata Tyna juga ikut
menjatuhkan air.
Nyatanya,
Tyna tetap kesepian setiap malamnya.
----------------------------------
WKWKWKWK akhirnya berani untuk coba posting cerpen di blog. Sebenarnya cerita ini terinspirasi dari lirik lagu Ardhito Pramono - Superstar. Dan namanya Tyna, gue ambil dari Tyna Kanna Mirdad karena ku terlalu terpesona dengan kecantikan dan keramahan dirinya :') Tapi semua cerita ini bukan cerita asli yaa, pure fiksi.
Sangat menerima kritik dan saran di kolom komentar. Tapi jangan hujat yaa, karena sejujurnya gue suka banget nulis kayak gini, tapi karena belum ke latih ajaa jadinya masih acakadut wkwk. Gue masih selalu belajar kok!
Sampai bertemu di cerpen berikutnyaa~
----------------------------------
Picture:
1. jellyflavor x velovories ("Not" pinterest)
2. Shoujo Dreamland (pinterest)
Inspiration:
Ardhito Pramono - Superstar